Permasalahan Penerapan Pembelajaran Daring untuk Siswa
Permasalahan Penerapan Pembelajaran Daring untuk Siswa - Covid 19 memang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Banyak sekali efek negatif yang dibawa oleh virus ini. Semua pola kehidupan negara di dunia menjadi terbengkalai. Mulai dari sistem pendidikan, perekonomian, dan sosial sangat terjadi perubahan yang pesat.
Akhir-akhir ini banyak diperbincangkan mengenai sistem pelajaran yang disampaikan secara Daring (Dalam Jaringan). Sebenarnya apa saja permasalahan dari penerapan pembelajaran secara Daring? Berikut penjelasannya
Tidak Efektif Waktu
Pembelajaran Daring dianggap sangat tidak efektif mengenai waktu. Hal ini juga berkaitan dengan pembahasan jaringan internet yang akan dijelaskan pada point kedua. Jika di perkuliahan satu mata pelajaran mungkin diajarkan selama dua jam, di sistem pembelajaran ini akan semakin bertambah. Mungkin saja di dalam perkuliahan online siswa tidak berani untuk mengingatkan dosen mengenai jam yang melebihi batas waktu. Di sisi lain, Dosen mungkin saja sudah mengerti namun tetap berlanjut mengingat semua materi saat itu harus diselesaikan seperti biasanya. Untuk itu, dapat dikatakan jika perkuliahan dengan sistem Daring akan membuat jadwal waktu Siswa dan Dosen tidak dapat terjadwal dengan baik.
Persediaan Layanan Internet Tidak Merata
Permasalahan yang kedua adalah mengenai layanan internet. Sebagian besar, Siswa di Indonesia berasal dari luar kota yang mungkin saja dari mereka banyak yang tinggal di daerah pedesaan. Hal ini dapat dikatakan sangat ironis jika dikaitkan dengan adanya sistem pembelajaran daring. Mau tidak mau Siswa harus berusaha mencari sinyal yang baik untuk mengikuti kelas dan mendapatkan absen. Layanan Internet juga membutuhkan paket kuota yang akan membuat kebutuhan Siswa meningkat. Siswa harus menyisihkan uangnya dengan sedikit berlebih untuk membeli paket data internet.
Pola Penyampaian Materi
Penyampaian materi yang digunakan dalam pembelajaran daring sangat bermacam-macam. Mulai dari pembelajaran yang hanya membagikan materi untuk dibaca hingga pertemuan menggunakan aplikasi dimana semua Siswa bisa saling melihat pembelajaran yang diajarkan oleh Dosen. Berbagai aplikasi banyak digunakan untuk pembelajaran seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, Schoology, dan lain sebagainya.
Pola Penyerapan Materi
Banyak sekali Siswa yang mengeluhkan penyerapan materi dalam pembelajaran sistem online. Kemampuan penyerapan materi setiap Siswa tentu saja berbeda-beda. Terlebih lagi, jika belajar menggunakan internet dan barang elektronik pasti ada saja gangguan didalamnya. Entah itu terganggu dengan melihat konten yang lain atau sibuk membalas pesan dari teman perkuliahan. Untuk masalah ini, sistem belajar online memang kurang baik dalam hal titik fokus untuk menyerap materi saat belajar.
Pola Pemberian Tugas
Yang terakhir adalah mengenai sistem pola pemberian tugas. Tipe dari seorang pengajar memang berbeda-beda. Sebenarnya, sistem Dalam Jaringan ini ditetapkan dengan tujuan pembelajaran seperti biasanya dapat terlaksana, hanya saja Dosen dan Siswa tidak bisa bertatap muka secara langsung. Namun, banyak Siswa yang mengeluhkan jika dalam sistem pembelajaran online ini banyak dosen yang berlomba-lomba untuk memberikan tugas dengan deadline secara bersamaan. Ini dianggap sangat memberatkan Siswa dalam sistem pengerjaannya. Terebih lagi, penugasan tentu saja akan dikerjakan di dalam rumah sehingga bisa saja hal ini menyebabkan tingkat stress Siswa semakin tinggi.
Itulah penjelasan mengenai permasalahan dalam penerapan pembelajaran daringuntuk Siswa. Dalam masa ini, semua pihak harus saling bekerjasama untuk mendapatkan sesuatu hal yang baik. Suatu hal tersebut tidak diharuskan berjalan maksimal mengingat masa pandemi masih mengikuti sistem perjalanan dunia. Semua pihak harus memahami satu sama lain sehingga tidak ada yang merasa dirugikan akan hal tersebut.